Selasa, 02 Mei 2017

Makalah Dasar-Dasar Pendidikan


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
System berasal dari bahasa Yunani yang berarti hubungan fungsional yang teratur antara unit-unit atau komponen-komponen (Musnamar, 1985: 38). Tatang M. Arifin (1986: 11) mengemukakan pengertian system sebagai suatu keseluruhan yang tersusun dari bagian-bagian yang satu dengan lainnya saling berhubungan secara teratur untuk mencapai suatu tujuan. Sisitem menurut Banathy (1968: 3) adalah suatu organism sintetik yang dirancang secara sengaja, terdiri atas komponen-komponen yang saling terkaitdan saling berinteraksi yang dimanfaatkan agar berfungsi secara terintegrasi untuk mencapai suatu tujaun yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Salah satu komponen yang dapat dijadikan sebagai suatu system adalah Pendidikan. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk membahas bagaimana peranan pendidikan ketika dijadikan sebagai sebuah system.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Pendidikan?
2.      Apa yang dimaksud dengan Sistem?
3.      Bagaimana Analisis Pendidikan Nasional sebagai Sebuah Sistem?
4.      Bagaimana Analisis Pendidikan Sekolah sebagai Sebuah Sistem?

C.     Tujuan
1.      Agar Pembaca Mengetahui Pengertian Pendidikan.
2.      Agar pembaca mengetahui apa itu system.
3.      Agar pembaca mengetahui Analisis Pendidikan Nasional sebagai Sebuah Sistem.
4.      Agar pembaca mengetahui Analisis Pendidikan Sekolah sebagai Sebuah Sistem.







BAB II

PEMBAHASAN

PENDIDIKAN SEBAGAI SEBUAH SISTEM

    A.    Pengertian Pendidikan
Secara bahasa pendidikan berasal dari bahasa Yunani, paedagogy yang mengandung makna seorang anak yang pergi dan pulang sekolah diantar oleh seorang pelayan.  Pelayan yang mengantar dan menjemput dinamakan paedagogos. Dalam bahasa Romawi pendidikan didistilahkan sebagai educate yang berarti mengeluarkan sesuatu yang berada didalam. Dalam bahasa Inggris pendidikan diistilahkan to educate yang berarti memperbaiki moral dan melatih intelektual (Muhajir, 2000: 20).
Pengertian pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hidup (Mudyahardjo, 2006: 3).[1]
Jika diamati secara seksama pengertian diatas mengandung beberapa kekhususan sebagai berikut:
1.      Lingkungan pendidikan
Pendidikan berlangsung dalam segala lingkunga baik yang khusus diciptakan untuk kepentingan pendidikan maupun yang ada dengan sendirinya.
2.      Masa pendidikan
Pendidikan berlangsung seumur hidup disetiap saat selama ada pengaruh lingkungan.
3.      Bentuk kegiatan
Kegiatan pendidikan terentang dari bentuk-bentuk yang misterius atau tak disengaja sampai yang terprogram. Pendidikan berbentuk segala macam pengalaman belajar dalam hidup. Pendidikan berlangsung dalam berbagai bentuk, pola dan lembaga. Pendidikan dapat terjadi sembarang, kapan dan dimana pun dalam hidup. Pendidikan lebih berorientasi pada peserta didik.
4.      Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan terkandung dalam setiap pengalaman belajar, tidak ditentukan dari luar. Tujuan pendidikan adalah pertumbuhan. Tujuan pendidikan tidak terbatas. Tujuan pendidikan sama dengan tujuan hidup.[2]
     B.     Sistem
System berasal dari bahasa Yunani yang berarti hubungan fungsional yang teratur antara unit-unit atau komponen-komponen (Musnamar, 1985: 38). Tatang M. Arifin (1986: 11) mengemukakan pengertian system sebagai suatu keseluruhan yang tersusun dari bagian-bagian yang satu dengan lainnya saling berhubungan secara teratur untuk mencapai suatu tujuan. Sisitem menurut Banathy (1968: 3) adalah suatu organism sintetik yang dirancang secara sengaja, terdiri atas komponen-komponen yang saling terkaitdan saling berinteraksi yang dimanfaatkan agar berfungsi secara terintegrasi untuk mencapai suatu tujaun yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Berdasarkan definisi diatas dapat diketahui bahwa unsure pokok suatu system meliputi tiga macam: tujuan, proses, dan isi. Isi system ini disusun sedemikian rupa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan proses merupakan bagaimana komponen-komponen tersebut dioperasikan dan difungsikan dalam upaya mencapai tujuan itu.
System mempunyai beberapa tingkatan; tingkatan yang lebih rendah dari system disebut subsistem, sedangkan tingkatan yang lebih tinggi disebut suprasistem. Subsistem adalah bagian dari suatu system. Setiap subsistem dirancang untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dimana akan berdampak penting bagi pencapaian tujuan system secara keseluruhan. Proses didalam subsistem ditentukan oleh tujuan khusus yang ingin dicapai dalam subsistem tersebut. Demikian pula, komponen dalam subsistem dipilih berdasarkan kemampuannya untuk melakukan proses dalam subsistem tersebut. Sebagai contoh, system pendidikan nasional terdiri atas beberapa subsistem, antara lain; subsistem pendidikan formal, subsistem pendidikan nonformal, subsistem pendidikan dasar, subsistem pendidikan menengah, dan sebgainya. Masing-masing subsistem tersebut memiliki tujuan khusus yang harus dicapai. Kualitas pencapaian tujuan subsistem tersebut akan menentukan pula kualitas pencapaian tujuan system pendidikan nasional secara keseluruhan.
Suprasystem adalah lingkungan lebih luas tempat system itu berada. Pendidikan nasional merupakan salah satu bagian dari pembangunan nasional. Dalam hal ini pembangunan nasional dapat dianggap sebagai suprasistem dari sisdiknas. Sebaliknya boleh juga dikatakan bahwa pendidikan nasional merupakan subsistem dari system pembangunan nasional itu sendiri. Jadi suatu system dapat menjadi sub dari system yang lebih besar atau menjadi suprasistem dari system yang lebih kecil.

    C.    Analisis Pemetaan Pendidikan Nasional sebagai Sebuah Sistem
1.      Analisis dan Pemetaan
a.       Batasan
1)      Ditinjau dari fungsinya, pendidikan Nasional adalah system pendidikan yang diselenggarakan oleh suatu Negara kebangsaan atau Negara nasional dalam rangka mewujudkan hak menentukan nasib sendiri (right of self-determination) bangsa dalam bidang pendidikan.
2)      Ditinjau dari strukturnya, pendidikan nasional sebagai system merupakan keseluruhan kegiatan dari satuan-satuan pendidikan yang direncanakan, dilaksanakan dan dikendalikan dalam rangka menunjang tercapainya tujuan nasional.
b.      Peta Umum Pendidikan Nasional dalam Model Inpu-Output
1)      Masukan (Input)
Sumber-sumber dari masyarakat yang menjadi masukan system pendidikan nasional adalah :
a)      Informasi
Masukan dalam bentuk informasi mencakup:
(1)   Informasi Produk (informasi tentang peserta didik)
(2)   Informasi Operasional
Informasi tentang penduduk, tenaga kependidikan, pengetahuan/ilmu, seni, teknologi, cita-cita, dan barang-barang yang digunakan dalam pendidikan, serta penghasilan nasional dan penghasilan perkapita.

b)      Energy/tenaga
Masukan dalam bentuk tenaga mencakup; penduduk yang sedang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan nasional dan tenaga kependidikan yang bekerja dalam system Pendidikan Nasional.
c)      Bahan-bahan
Sumber-sumber bukan manusia yang masuk dalam system pendidikan nasional mencakup:
(1)   Barang-barang produksi yang digunakan dalam melaksanakan transformasi pendidikan (misalnya: buku pelajaran, alat-alat pendidikan, peraga dan praktikum, bangunan dan sebagainya).
(2)   Penghasilan nasional (APBN dan APBD Pendidikan) dan penghasilan perkapita yang disediakan untuk membiayai pendidikan (SPP, Uang BP-3, dan sebagainya).
2)      Transformasi
a)      Komponen
Komponen-komponen yang digunakan untuk melaksanakan transformasi adalah:
(1)   Tujuan pendidikan
(2)   Organisasi pendidikan
(3)   Masa pendidikan
(4)   Program isi pendidikan
(5)   Prasarana pendidikan
(6)   Sarana dan teknologi pendidikan
(7)   Biaya pendidikan
(8)   Tenaga pendidikan
(9)   Peserta didik
b)      Bentuk transformasi
(1)   Transformasi administrative/manajerial pendidikan, yaitu proses kegiatan pengelolaan pendidikan nasional oleh Negara dan pemerintah (pusat dan daerah).
(2)   Transformasi operasional/teknis pendidikan, yaitu proses kegiatan pengelolaan pendidikan oleh kepala sekolah/lembaga pendidikan luar sekolah.
3)      Hasil
a)      Orang-orang yang terdidik dalam kemampuan-kemampuan: kognitif, afektif, dan psikomotor
b)      Orang-orang tersebut dapat menjadi:
(1)   Seorang individu yang terus belajar dan mengembangkan kemampuan-kemampuannya.
(2)   Seorang anggota keluarga yang bahagia, seorang pekerja atau professional yang berhasil, seorang warga Negara yang baik, seorang anggota orpol/ormas yang baik, dan seorang anggota masyarakat sekitar yang baik.
(3)   Seorang hamba Tuhan yang baik.
2.      Analisis dan Pemetaan Suprasistem Pendidikan Nasional
a.       Batasan
Suprasistem dari pendidikan nasional adalah keseluruhan kehidupan masyarakat dalam bernegara dan berbangsa, yang mencakup masyarakat nasional domestic atau masyarakat dalam negeri sebagai lingkungan proksimal dan masyarakat internasional sebagai lingkungan distal.
b.      System-sistem dalam suprasistem
System-sistem pendidikan yang berada dalam suprasistem dari system pendidikan nasional yang mempunyai pengaruh terhadap system pendidikan nasional yaitu:
1)      System social budaya
2)      System biososial (penduduk)
3)      System ekonomi makro
4)      System politik
3.      Analisis dan Pemetaan Masukan Sistem Pendidikan Nasional
a.       Batasan
Sumber-sumber dari lingkungan masyarakat nasional dan masyarakat internasional yang dipergunakan untuk menyelenggarakan transformasi dalam system pendidikan nasional.
b.      Bentuk Masukan
1)      Informasi
a)      Informasi produk
(1)   Informasi kuantitas peserta didik
(2)   Informasi kualitas peserta didik
b)      Informasi operasional
(1)   Keterangan tentang kuantitas dan kualitas masukan instrumental
(2)   Informasi lingkungan
2)      Energy/tenaga
a)      Energy manusia
(1)   Energy peserta didik
(2)   Energy tenaga kependidikan
b)      Energy non-manusia
Energy (misalnya: listrik, gas, bensin, dan sebagainya) yang dipergunakan sebagai peralatan pendidikan dan administrative dalam melancarkan operasi-operasi yang terjadi dalam transformasi operasional dan administrative.
3)      Bahan-bahan
a)      Bahan-bahan olahan yang berupa kurikulum pendidikan
b)      Bahan-bahan operasional
4.      Analisis dan Pemetaan Transformasi dalam Sistem Pendidikan Nasional
a.       Batasan
Transformasi pendidikan nasional adalah keseluruhan proses pengubahan masukan pendidikan nasional menjadi hasil pendidikan nasional.
b.      Komponen-komponen Pendidikan Nasional
1)      Tujuan-tujuan pendidikan
2)      Organisasi pendidikan
3)      Masa pendidikan
4)      Prasarana pendidikan
5)      Sarana pendidikan
6)      Isi pendidikan
7)      Tenaga kependidikan
8)      Peserta didik
c.       Proses-proses dalam Transformasi
1)      Transformasi Administratif
2)      Transformasi edukatif
d.      Para pelanggan
1)      Para pelanggan intern dalam system pendidikan nasional
a)      Para pelanggan dalam urusan edukatif
(1)   Pelajar (murid, siswa, mahasiswa, warga belajar)
(2)   Pendidik (guru, dose, pembimbing, instruktur)
(3)   Satuan-satuan pendidikan dan unit-unit pendidikannya
2)      Para pelanggan ekstern
a)      Para pelanggan ekstern yang berhubungan langsung
(1)   Tenaga kerja terdidik berbagai sector
(2)   Orang tua pelajar
b)      Para pelanggan ekstern yang tidak berhubungan langsung
(1)   Para alumni
(2)   Lembaga-lembaga akreditas
(3)   Para donator
(4)   Dewan Perwakilan Rakyat
(5)   Masyarakat luas
5.      Analisis Pemetaan Hasil Sistem Pnedidikan Nasional
a.       Batasan
Jumlah orang-orang yang terdidik dalam kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor yang optimal dapat dicapai oleh setiap orang.
b.      Fungsi dan peranan
Hasil pendidikan yang disampaikan kepada masyarakat yang menjadi suprasistemnya diharapkan dapat diserap sebagai:
1)      Pribadi yang mampu terus belajar dalam rangka terus meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor secara maksimal.
2)      Anggota masyarakat yang baik dalam berperan sebagai:
a)      Anggota keluarga
b)      Tenaga kerja
c)      Warga Negara yang baik
d)     Anggota organisasi kemasyarakatan atau organisasi politik yang baik
e)      Anggota kelompok persaudaraan yang baik
f)       Anggota masyarakat sekitar yang baik
3)      Hamba Tuhan yan baik

    D.    Analisis dan Pemetaan Sekolah sebagai Sebuah Sistem
1.      Analisis dan pemetaan Suprasistem Sekolah
a.       Batasan
Suprasistem sekolah adalah lingkungan secara langsung atau tidak langsung mempunyai pengaruh terhadap penyelenggaraan keseluruhan kegiatan sekolah sebagai organisasi formal pendidikan.
b.      Bentuk
1)      Lingkungan distal
2)      Lingkungan proksimal
2.      Analisis dan Pemetaan Masukan Sekolah
a.       Informasi
1)      Informasi produk yaitu keterangan dan jumlah karakteristik calon muridlsiswa/mahasiswa.
2)      Informasi operasional
a)      Keterangan tentang jumlah dan mutu masukan instrumental (misalnya: buku-buku pelajaran dan bahan-bahan bacaan, alat-alat bantu belajar mengajar, perlengkapan-perlengkapan sekolah, kurikulum dan teknologi pendidikan, dan sebagaunya).
b)      Keterangan tentang karakteristik lingkungan hidup masyarakat sekitar (biososial, social budaya, social politik, social ekonomi).

b.      Tenaga
1)      Tenaga manusia (tenaga peserta didik dan tenaga kependidikan)
2)      Tenaga bukan manusia (listrik, panas, bensin, gas, dan sebagainya)

3.      Analisis dan Pemetaan Transformasi di Sekolah
a.       Komponen-komponen sekolah
1)      Tujuan-tujuan pendidikan
2)      Organisasi sekolah
3)      Masa pendidikan
a)      SD selama 6 tahun
b)      SLTP selama 3 tahun
c)      SMU/SMK selama 3 tahun
d)     Perguruan tinggi
4)      Prasarana sekolah
a)      Tanah sekolah
b)      Bangunan sekolah
c)      Alat transfortasi
d)     Jalan yang menghubungkan sekolah dengan masyarakat
5)      Sarana sekolah
a)      Alat-alat bantu belajar mengajar
b)      Alat-alat administrative
6)      Kurikulum
a)      Jenis kurikulum
b)      Bentuk
(1)   Kurikulum mata pelajaran
(2)   Kurikulum fusi (berkolerasi
(3)   Kurikulum studi yang luas
(4)   Kurikulum inti
(5)   Kurikulum pengalaman

7)      Biaya pendidikan
a)      Sumber biaya
b)      Jenis biaya pendidikan
b.      Proses-proses dalam transformasi
1)      Transformasi administrative (subsistem administrative)
2)      Transformasi edukatif (subsistem edukatif)
a)      Pengajaran, melalui kegiatan belajar mengajar
b)      Bimbingan penyuluhan
(1)   Latihan mengerjakan tugas
(2)   Latihan olahraga
(3)   Latihan seni
(4)   Latihan kerajinan tangan
(5)   Latihan studi llapangan
(6)   Praktikum IPA
c)      Para pelanggan
1)      Para pelanggan intern sekolah
a)      Pelanggan edukatif
(1)   Pelajar
(2)   Guru kelas/guru mata pelajaran/guru pembimbing
b)      Pelanggan administrative
(1)   Pelajar
(2)   Guru kelas/guru mata pelajaran
(3)   Tenaga administrative
2)      Para pelanggan ekstern sekolah
a)      Para pelanggan langsung
(1)   Orang tua murid/siswa
(2)   Guru-guru disekolah lain
(3)   Selolah-sekolah lain
(4)   BP3
b)      Para pelanggan tak langsung
(1)   Khalayak ramai/masyarakat luas
(2)   Lembaga-lembaga akreditasi
(3)   Para alumni
(4)   Para donator
(5)   DPR

c.       Analisis Pemetaan Hasil Sekolah
1)      Batasan
Hasil sekolah adalah tamatan atau pelajar-pelajar yang telah berhasil menyelesaikan program-program sekolah, dengan tingkat kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor tertentu.
2)      Fungsi dan Peranan
a)      Ditinjau dari sudut kemampuan, dapat melanjutkan pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi, baik melalui jalur sekolah maupun luar sekolah.
b)      Dapat memasuki kehidupan sebagai:
(1)   Pribadi
(2)   Anggota masyarakat
(3)   Hamba Allah[3]



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hidup.
System adalah suatu keseluruhan yang tersusun dari bagian-bagian yang satu dengan lainnya saling berhubungan secara teratur untuk mencapai suatu tujuan.
Jadi, Pendidikan sebagai sebuah Sistem merupakan semua komponen dalam pendidikan yang dijadikan sebagai suatu system yang saling bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.




















DAFTAR PUSTAKA

Kadir, Abdul dkk. 2012. Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana
Mudyahardjo, Redja. 2010. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Mudyahardjo, Redja. 2006. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada




[1] Redja Mudyahardjo, Dasar-dasar pendidikan, Kencana (Jakarta: 2006) hal.20
[2] Abdul Kadir, dkk, dasar-dasar pendidikan, Kencana (Jakarta: 2012), hal.59-60
[3] Redja Mudyahardjo, Pengantar Pendidikan, PT RajaGrafindo Persada,(Jakarta:2010),hal.50-89
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar