BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
System
berasal dari bahasa Yunani yang berarti hubungan fungsional yang teratur antara
unit-unit atau komponen-komponen (Musnamar, 1985: 38). Tatang M. Arifin (1986:
11) mengemukakan pengertian system sebagai suatu keseluruhan yang tersusun dari
bagian-bagian yang satu dengan lainnya saling berhubungan secara teratur untuk
mencapai suatu tujuan. Sisitem menurut Banathy (1968: 3) adalah suatu organism
sintetik yang dirancang secara sengaja, terdiri atas komponen-komponen yang
saling terkaitdan saling berinteraksi yang dimanfaatkan agar berfungsi secara
terintegrasi untuk mencapai suatu tujaun yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Salah
satu komponen yang dapat dijadikan sebagai suatu system adalah Pendidikan. Oleh
sebab itu penulis tertarik untuk membahas bagaimana peranan pendidikan ketika
dijadikan sebagai sebuah system.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
Pengertian Pendidikan?
2. Apa
yang dimaksud dengan Sistem?
3. Bagaimana
Analisis Pendidikan Nasional sebagai Sebuah Sistem?
4. Bagaimana
Analisis Pendidikan Sekolah sebagai Sebuah Sistem?
C. Tujuan
1. Agar
Pembaca Mengetahui Pengertian Pendidikan.
2. Agar
pembaca mengetahui apa itu system.
3. Agar
pembaca mengetahui Analisis Pendidikan Nasional sebagai Sebuah Sistem.
4. Agar
pembaca mengetahui Analisis Pendidikan Sekolah sebagai Sebuah Sistem.
BAB II
PEMBAHASAN
PENDIDIKAN SEBAGAI SEBUAH SISTEM
A.
Pengertian
Pendidikan
Secara bahasa pendidikan berasal dari bahasa Yunani,
paedagogy yang mengandung makna
seorang anak yang pergi dan pulang sekolah diantar oleh seorang pelayan. Pelayan yang mengantar dan menjemput
dinamakan paedagogos. Dalam bahasa Romawi pendidikan didistilahkan sebagai educate yang berarti mengeluarkan
sesuatu yang berada didalam. Dalam bahasa Inggris pendidikan diistilahkan to educate yang berarti memperbaiki
moral dan melatih intelektual (Muhajir, 2000: 20).
Pengertian pendidikan dalam arti luas adalah segala
pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang
hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan hidup (Mudyahardjo, 2006: 3).[1]
Jika diamati secara seksama pengertian diatas
mengandung beberapa kekhususan sebagai berikut:
1. Lingkungan
pendidikan
Pendidikan berlangsung
dalam segala lingkunga baik yang khusus diciptakan untuk kepentingan pendidikan
maupun yang ada dengan sendirinya.
2. Masa
pendidikan
Pendidikan berlangsung
seumur hidup disetiap saat selama ada pengaruh lingkungan.
3. Bentuk
kegiatan
Kegiatan pendidikan
terentang dari bentuk-bentuk yang misterius atau tak disengaja sampai yang
terprogram. Pendidikan berbentuk segala macam pengalaman belajar dalam hidup.
Pendidikan berlangsung dalam berbagai bentuk, pola dan lembaga. Pendidikan
dapat terjadi sembarang, kapan dan dimana pun dalam hidup. Pendidikan lebih
berorientasi pada peserta didik.
4. Tujuan
pendidikan
Tujuan pendidikan
terkandung dalam setiap pengalaman belajar, tidak ditentukan dari luar. Tujuan
pendidikan adalah pertumbuhan. Tujuan pendidikan tidak terbatas. Tujuan
pendidikan sama dengan tujuan hidup.[2]
B.
Sistem
System berasal dari bahasa Yunani yang berarti
hubungan fungsional yang teratur antara unit-unit atau komponen-komponen
(Musnamar, 1985: 38). Tatang M. Arifin (1986: 11) mengemukakan pengertian
system sebagai suatu keseluruhan yang tersusun dari bagian-bagian yang satu
dengan lainnya saling berhubungan secara teratur untuk mencapai suatu tujuan.
Sisitem menurut Banathy (1968: 3) adalah suatu organism sintetik yang dirancang
secara sengaja, terdiri atas komponen-komponen yang saling terkaitdan saling
berinteraksi yang dimanfaatkan agar berfungsi secara terintegrasi untuk
mencapai suatu tujaun yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Berdasarkan definisi diatas dapat diketahui bahwa
unsure pokok suatu system meliputi tiga macam: tujuan, proses, dan isi. Isi
system ini disusun sedemikian rupa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sedangkan proses merupakan bagaimana komponen-komponen tersebut dioperasikan
dan difungsikan dalam upaya mencapai tujuan itu.
System mempunyai beberapa tingkatan; tingkatan yang
lebih rendah dari system disebut subsistem, sedangkan tingkatan yang lebih
tinggi disebut suprasistem. Subsistem adalah bagian dari suatu system. Setiap
subsistem dirancang untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dimana akan berdampak
penting bagi pencapaian tujuan system secara keseluruhan. Proses didalam
subsistem ditentukan oleh tujuan khusus yang ingin dicapai dalam subsistem
tersebut. Demikian pula, komponen dalam subsistem dipilih berdasarkan
kemampuannya untuk melakukan proses dalam subsistem tersebut. Sebagai contoh,
system pendidikan nasional terdiri atas beberapa subsistem, antara lain;
subsistem pendidikan formal, subsistem pendidikan nonformal, subsistem
pendidikan dasar, subsistem pendidikan menengah, dan sebgainya. Masing-masing
subsistem tersebut memiliki tujuan khusus yang harus dicapai. Kualitas
pencapaian tujuan subsistem tersebut akan menentukan pula kualitas pencapaian
tujuan system pendidikan nasional secara keseluruhan.
Suprasystem adalah lingkungan lebih luas tempat
system itu berada. Pendidikan nasional merupakan salah satu bagian dari
pembangunan nasional. Dalam hal ini pembangunan nasional dapat dianggap sebagai
suprasistem dari sisdiknas. Sebaliknya boleh juga dikatakan bahwa pendidikan
nasional merupakan subsistem dari system pembangunan nasional itu sendiri. Jadi
suatu system dapat menjadi sub dari system yang lebih besar atau menjadi
suprasistem dari system yang lebih kecil.
C.
Analisis
Pemetaan Pendidikan Nasional sebagai Sebuah Sistem
1. Analisis
dan Pemetaan
a. Batasan
1) Ditinjau
dari fungsinya, pendidikan Nasional adalah system pendidikan yang
diselenggarakan oleh suatu Negara kebangsaan atau Negara nasional dalam rangka
mewujudkan hak menentukan nasib sendiri (right of self-determination) bangsa
dalam bidang pendidikan.
2) Ditinjau
dari strukturnya, pendidikan nasional sebagai system merupakan keseluruhan
kegiatan dari satuan-satuan pendidikan yang direncanakan, dilaksanakan dan
dikendalikan dalam rangka menunjang tercapainya tujuan nasional.
b. Peta
Umum Pendidikan Nasional dalam Model Inpu-Output
1) Masukan
(Input)
Sumber-sumber dari masyarakat
yang menjadi masukan system pendidikan nasional adalah :
a) Informasi
Masukan dalam bentuk
informasi mencakup:
(1) Informasi
Produk (informasi tentang peserta didik)
(2) Informasi
Operasional
Informasi tentang
penduduk, tenaga kependidikan, pengetahuan/ilmu, seni, teknologi, cita-cita,
dan barang-barang yang digunakan dalam pendidikan, serta penghasilan nasional
dan penghasilan perkapita.
b) Energy/tenaga
Masukan dalam bentuk
tenaga mencakup; penduduk yang sedang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan
nasional dan tenaga kependidikan yang bekerja dalam system Pendidikan Nasional.
c) Bahan-bahan
Sumber-sumber bukan
manusia yang masuk dalam system pendidikan nasional mencakup:
(1) Barang-barang
produksi yang digunakan dalam melaksanakan transformasi pendidikan (misalnya:
buku pelajaran, alat-alat pendidikan, peraga dan praktikum, bangunan dan
sebagainya).
(2) Penghasilan
nasional (APBN dan APBD Pendidikan) dan penghasilan perkapita yang disediakan
untuk membiayai pendidikan (SPP, Uang BP-3, dan sebagainya).
2) Transformasi
a) Komponen
Komponen-komponen yang
digunakan untuk melaksanakan transformasi adalah:
(1) Tujuan
pendidikan
(2) Organisasi
pendidikan
(3) Masa
pendidikan
(4) Program
isi pendidikan
(5) Prasarana
pendidikan
(6) Sarana
dan teknologi pendidikan
(7) Biaya
pendidikan
(8) Tenaga
pendidikan
(9) Peserta
didik
b) Bentuk
transformasi
(1) Transformasi
administrative/manajerial pendidikan, yaitu proses kegiatan pengelolaan
pendidikan nasional oleh Negara dan pemerintah (pusat dan daerah).
(2) Transformasi
operasional/teknis pendidikan, yaitu proses kegiatan pengelolaan pendidikan
oleh kepala sekolah/lembaga pendidikan luar sekolah.
3) Hasil
a) Orang-orang
yang terdidik dalam kemampuan-kemampuan: kognitif, afektif, dan psikomotor
b) Orang-orang
tersebut dapat menjadi:
(1) Seorang
individu yang terus belajar dan mengembangkan kemampuan-kemampuannya.
(2) Seorang
anggota keluarga yang bahagia, seorang pekerja atau professional yang berhasil,
seorang warga Negara yang baik, seorang anggota orpol/ormas yang baik, dan
seorang anggota masyarakat sekitar yang baik.
(3) Seorang
hamba Tuhan yang baik.
2. Analisis
dan Pemetaan Suprasistem Pendidikan Nasional
a. Batasan
Suprasistem dari
pendidikan nasional adalah keseluruhan kehidupan masyarakat dalam bernegara dan
berbangsa, yang mencakup masyarakat nasional domestic atau masyarakat dalam negeri
sebagai lingkungan proksimal dan masyarakat internasional sebagai lingkungan
distal.
b. System-sistem
dalam suprasistem
System-sistem
pendidikan yang berada dalam suprasistem dari system pendidikan nasional yang
mempunyai pengaruh terhadap system pendidikan nasional yaitu:
1) System
social budaya
2) System
biososial (penduduk)
3) System
ekonomi makro
4) System
politik
3. Analisis
dan Pemetaan Masukan Sistem Pendidikan Nasional
a. Batasan
Sumber-sumber dari
lingkungan masyarakat nasional dan masyarakat internasional yang dipergunakan
untuk menyelenggarakan transformasi dalam system pendidikan nasional.
b. Bentuk
Masukan
1) Informasi
a) Informasi
produk
(1) Informasi
kuantitas peserta didik
(2) Informasi
kualitas peserta didik
b) Informasi
operasional
(1) Keterangan
tentang kuantitas dan kualitas masukan instrumental
(2) Informasi
lingkungan
2) Energy/tenaga
a) Energy
manusia
(1) Energy
peserta didik
(2) Energy
tenaga kependidikan
b) Energy
non-manusia
Energy (misalnya:
listrik, gas, bensin, dan sebagainya) yang dipergunakan sebagai peralatan
pendidikan dan administrative dalam melancarkan operasi-operasi yang terjadi
dalam transformasi operasional dan administrative.
3) Bahan-bahan
a) Bahan-bahan
olahan yang berupa kurikulum pendidikan
b) Bahan-bahan
operasional
4. Analisis
dan Pemetaan Transformasi dalam Sistem Pendidikan Nasional
a. Batasan
Transformasi pendidikan
nasional adalah keseluruhan proses pengubahan masukan pendidikan nasional
menjadi hasil pendidikan nasional.
b. Komponen-komponen
Pendidikan Nasional
1) Tujuan-tujuan
pendidikan
2) Organisasi
pendidikan
3) Masa
pendidikan
4) Prasarana
pendidikan
5) Sarana
pendidikan
6) Isi
pendidikan
7) Tenaga
kependidikan
8) Peserta
didik
c. Proses-proses
dalam Transformasi
1) Transformasi
Administratif
2) Transformasi
edukatif
d. Para
pelanggan
1) Para
pelanggan intern dalam system pendidikan nasional
a) Para
pelanggan dalam urusan edukatif
(1) Pelajar
(murid, siswa, mahasiswa, warga belajar)
(2) Pendidik
(guru, dose, pembimbing, instruktur)
(3) Satuan-satuan
pendidikan dan unit-unit pendidikannya
2) Para
pelanggan ekstern
a) Para
pelanggan ekstern yang berhubungan langsung
(1) Tenaga
kerja terdidik berbagai sector
(2) Orang
tua pelajar
b) Para
pelanggan ekstern yang tidak berhubungan langsung
(1) Para
alumni
(2) Lembaga-lembaga
akreditas
(3) Para
donator
(4) Dewan
Perwakilan Rakyat
(5) Masyarakat
luas
5. Analisis
Pemetaan Hasil Sistem Pnedidikan Nasional
a. Batasan
Jumlah orang-orang yang
terdidik dalam kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor yang optimal dapat
dicapai oleh setiap orang.
b. Fungsi
dan peranan
Hasil pendidikan yang
disampaikan kepada masyarakat yang menjadi suprasistemnya diharapkan dapat
diserap sebagai:
1) Pribadi
yang mampu terus belajar dalam rangka terus meningkatkan kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotor secara maksimal.
2) Anggota
masyarakat yang baik dalam berperan sebagai:
a) Anggota
keluarga
b) Tenaga
kerja
c) Warga
Negara yang baik
d) Anggota
organisasi kemasyarakatan atau organisasi politik yang baik
e) Anggota
kelompok persaudaraan yang baik
f) Anggota
masyarakat sekitar yang baik
3) Hamba
Tuhan yan baik
D.
Analisis
dan Pemetaan Sekolah sebagai Sebuah Sistem
1. Analisis
dan pemetaan Suprasistem Sekolah
a. Batasan
Suprasistem sekolah adalah
lingkungan secara langsung atau tidak langsung mempunyai pengaruh terhadap
penyelenggaraan keseluruhan kegiatan sekolah sebagai organisasi formal
pendidikan.
b. Bentuk
1) Lingkungan
distal
2) Lingkungan
proksimal
2. Analisis
dan Pemetaan Masukan Sekolah
a. Informasi
1) Informasi
produk yaitu keterangan dan jumlah karakteristik calon muridlsiswa/mahasiswa.
2) Informasi
operasional
a) Keterangan
tentang jumlah dan mutu masukan instrumental (misalnya: buku-buku pelajaran dan
bahan-bahan bacaan, alat-alat bantu belajar mengajar, perlengkapan-perlengkapan
sekolah, kurikulum dan teknologi pendidikan, dan sebagaunya).
b) Keterangan
tentang karakteristik lingkungan hidup masyarakat sekitar (biososial, social
budaya, social politik, social ekonomi).
b. Tenaga
1) Tenaga
manusia (tenaga peserta didik dan tenaga kependidikan)
2) Tenaga
bukan manusia (listrik, panas, bensin, gas, dan sebagainya)
3. Analisis
dan Pemetaan Transformasi di Sekolah
a. Komponen-komponen
sekolah
1) Tujuan-tujuan
pendidikan
2) Organisasi
sekolah
3) Masa
pendidikan
a) SD
selama 6 tahun
b) SLTP
selama 3 tahun
c) SMU/SMK
selama 3 tahun
d) Perguruan
tinggi
4) Prasarana
sekolah
a) Tanah
sekolah
b) Bangunan
sekolah
c) Alat
transfortasi
d) Jalan
yang menghubungkan sekolah dengan masyarakat
5) Sarana
sekolah
a) Alat-alat
bantu belajar mengajar
b) Alat-alat
administrative
6) Kurikulum
a) Jenis
kurikulum
b) Bentuk
(1) Kurikulum
mata pelajaran
(2) Kurikulum
fusi (berkolerasi
(3) Kurikulum
studi yang luas
(4) Kurikulum
inti
(5) Kurikulum
pengalaman
7) Biaya
pendidikan
a) Sumber
biaya
b) Jenis
biaya pendidikan
b. Proses-proses
dalam transformasi
1) Transformasi
administrative (subsistem administrative)
2) Transformasi
edukatif (subsistem edukatif)
a) Pengajaran,
melalui kegiatan belajar mengajar
b) Bimbingan
penyuluhan
(1) Latihan
mengerjakan tugas
(2) Latihan
olahraga
(3) Latihan
seni
(4) Latihan
kerajinan tangan
(5) Latihan
studi llapangan
(6) Praktikum
IPA
c) Para
pelanggan
1) Para
pelanggan intern sekolah
a) Pelanggan
edukatif
(1) Pelajar
(2) Guru
kelas/guru mata pelajaran/guru pembimbing
b) Pelanggan
administrative
(1) Pelajar
(2) Guru
kelas/guru mata pelajaran
(3) Tenaga
administrative
2) Para
pelanggan ekstern sekolah
a) Para
pelanggan langsung
(1) Orang
tua murid/siswa
(2) Guru-guru
disekolah lain
(3) Selolah-sekolah
lain
(4) BP3
b) Para
pelanggan tak langsung
(1) Khalayak
ramai/masyarakat luas
(2) Lembaga-lembaga
akreditasi
(3) Para
alumni
(4) Para
donator
(5) DPR
c. Analisis
Pemetaan Hasil Sekolah
1) Batasan
Hasil sekolah adalah
tamatan atau pelajar-pelajar yang telah berhasil menyelesaikan program-program
sekolah, dengan tingkat kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor
tertentu.
2) Fungsi
dan Peranan
a) Ditinjau
dari sudut kemampuan, dapat melanjutkan pada tingkat pendidikan yang lebih
tinggi, baik melalui jalur sekolah maupun luar sekolah.
b) Dapat
memasuki kehidupan sebagai:
(1) Pribadi
(2) Anggota
masyarakat
BAB
III
PENUTUP
Pendidikan
adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan
sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan hidup.
System
adalah suatu keseluruhan yang tersusun dari bagian-bagian yang satu dengan
lainnya saling berhubungan secara teratur untuk mencapai suatu tujuan.
Jadi,
Pendidikan sebagai sebuah Sistem merupakan semua komponen dalam pendidikan yang
dijadikan sebagai suatu system yang saling bekerjasama untuk mencapai suatu
tujuan pendidikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Kadir, Abdul dkk. 2012. Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana
Mudyahardjo, Redja. 2010. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada
Mudyahardjo, Redja. 2006. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar